Jadilah diri sendiri; Diri orang lain sudah ada yang memiliki.
— Oscar Wilde.
Inilah pos pertama di blog baru saya. Saya baru saja memulai blog baru ini, jadi ikuti terus untuk melihat konten lainnya. Berlangganan di bawah untuk mendapatkan pemberitahuan ketika saya mengeposkan pembaruan terbaru.
Berbicara tentang komunikasi dan budaya globalisasi tentunya kita juga berbicara tentang bagaimana budaya dan beragam budaya komuniasi yang ada di dunia pada saat ini, sebelum membahas lebi dalam tentang berbagai macam budaya komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu budaya, budaya adalah suatu pola hidup yang berkembang dan dimiliki oleh semua manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya di Indonesia sendiri budaya memiliki ragam terlihat dari berbagai suku, ras, bahasa, adat istiadat, bangunan, dan seni. Indonesia yang kaya raya akan budaya sering menjadi tempat wisata bagi sebagian warga negara asing maupun domestik, sehingga terjadilah komunikasi yang pada saat ini berfungsi sebagai pertukaran informasi sering dilakukan antara budaya lokal dengan budaya asing.
Budaya komunikasi manusia pada era sekarang ini meurut saya juga sudah banyak terpengaruh pada berbagai macam kemajuan teknlogi yang semakin hari semakin canggih saja, salah satunya adalah dengan penggunaan media sosial yang semakin hari semakin parah, efek atau dampak dari media sosial ini juga sudah sangat tidak lazim lagi pada sekarang ini, banyak orang berlomba-lomba untuk mempamerkan harta dan kekayaan mereka dmedia sosial, bahkan tak jarang ada sebaian orang yang rela melakukan berbagai cara hanya untuk dibilang modern dan kaya, atau yang sering kita dengar dengan penjat sosial.
Dalam berkomunikasi tentu yang paig pokok atau penting sekali itu adalah bahasa, maka jika kita berkomnikasi dengan lawan bicara tanpa bahasa tidakakan bisa berjalan dengan baik, bahasa juga bukan hanya bahasa lisan saja tetapi banyak bahasa yang bisa digunakan untuk berkomuiasi, salah satunya adalah bahasa isyarat, yang digunakan para penyandang tuna netra untuk berkomunikasi dengan lawan bicarannya,bahkan bahasa isyarat sendiri juga banyak dipeajari dan dikampanyekan oleh orang yang normal skalipun, bahkan di Indonesia ada penyayi pop terkenal seperti Anji yang menggunakan bahasa isyarat dalam video klip lagunya yang berjudul bidadari tak bersayap, pada saat dia menyanyikanlagu itu secara live pun tak lupa dia menggerakan tanggannya dengan bahasa isyarat agar bisa dinikmati oleh penggemarnya yang tuna netra juga.
Budaya menurut saya juga memiliki makna dalam berkomunikasi, contoh di Indonesia banyak orang yang semisal aslinya orang jawa tetapi dia pindah ke daerah Sumatra atau daerah lainnya di Indonesia, dan merekapun akan cepat beradaptasi dengan bahasa baru tetap tidak melupakan logat bahasa jawanya sehinnga orang bisa sudah mengenali jika dia adalah orang jawa, orang jawa terkenal jika berbicara itu adalah sangat halus sopan dan santun walaupun bahasa yang digunakan adalah bahasa medan sekalipun yang dinilai sering berbicara dengan nada yang kencang sekalipun, mereka aka tetap membawa logat bahasa jawanya.
Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita patut berbangga karena negara kita memiliki berbagai macam budaya,begitu pula dengan budaya komuniasi kita yang sangat beragam, tak terhingga dari sabang sampai merauke, kita punya bahasa yang berbeda di setiap daerahnya,walaupun kita punya bahasa yang berbeda-beda kita tetap bisa berkomunikasi dengan sodara kita yang berada didaerah lain dengan bahasa Indonesia, memmang bahasa indoneia bisa menyatuhkan kita semua tak terkecuali suku ras agama dan budaya, bahasa Indonesia selalu jadi pemersatu kita, kita sebagai anak muda haruslah bangga dan harus tetap melestarikan bahasa yang kita cintai ini agar tetap bersatu.
Kurang seminggu yang lalu, kita mungkin masih ingat mengenai EFEK KEJUT yang terlontar dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memaparkan kebijakan beliau mengenai pembatasan operasional Transportasi Publik dalam menyikapi penyebaran virus COVID-19 (baca disini).
Dimana hari Senin 16 Maret 2019 terjadi antrean sangat panjang (kalau boleh dibilang tumpukan penumpang) di banyak Halte Transjakarta, Stasiun MRT – LRT, serta Stasiun Commuter Line akibat pengurangan dan pengaturan termin kedatangan moda transportasi umum yang biasa beroperasi di Jakarta.
Kondisi yang jika negara lain justru memberlakukan “social distance” antar warganya, saat itu justru terjadi desak-desakan bahkan di beberapa tempat terjadi rebutan saat warga akan menaiki moda transportasi yang mereka tunggu kedatangannya. Tidak ayal, banyak warga yang biasanya memakan waktu 1-2 jam dari rumah ke lokasi mereka bekerja, hari itu praktis waktu yang dibutuhkan membengkak menjadi 4-5 jam terhitung mereka ikut dalam antrean panjang yang mengular, dan menunggu bus/gerbong yang menjadi 20-30 menit per kedatangan.
pembatasan operasional angkutan umum (Foto: kompas)Selain hal yang menghebohkan DKI tadi, pengumuman mendadak beberapa pimpinan daerah pada sabtu akhir pekan kemarin untuk meliburkan sekolah dari semua tingkatan sebagai bentuk antisipasi makin menyebarnya virus corona di wilayah Indonesia, sepertinya juga mengakibatkan “efek kejut” massal bagi para stake holder dunia pendidikan.
Walau sebelumnya di beberapa sekolah internasional dan kampus sudah dilakukan hal yang sama, namun pengumuman resmi beberapa pemerintah daerah soal libur tadi sepertinya menegaskan virus corona sebagai ancaman luar biasa yang harus segera ditanggapi dengan “mengurung” diri agar tidak berinteraksi dengan sesama – bahkan di lingkungan sekolah yang merupakan institusi “suci” untuk menuntut ilmu dan mengembangkan diri.
====
“Keterkejutan” warga kita sebenarnya sudah terjadi sejak akhir Januari lalu, saat di banyak grup WhatsApp menyebar video tentang warga Wuhan-Tiongkok yang tiba-tiba jatuh bergelimpangan di pusat-pusat keramaian kota. Video yang berdurasi kurang dari 5 menit tadi menggambarkan bagaimana sebaran virus tadi berdampak pada keseharian hidup manusia, aktifitas melambat, jalan lemas sempoyongan lalu JATUH bahkan MATI MENDADAK ! begitu tanggapan awal saat melihat video tadi.
Walau kemudian, beredar berita dan fakta-fakta lain seputar kejadian tadi; yang menurut informasi kejadian tersebut benar adanya, namun orang-orang tadi bukanlah mati mendadak, namun masih dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif untuk proses penyembuhan.
corona virus (www.who.int)Beberapa negara pun sibuk melakukan evakuasi warganya yang berada di Wuhan dan kota lain di Tiongkok, tidak ketinggalan pemerintah RI pun mengevakuasi 245 WNI yang berada di Wuhan untuk kemudian disterilkan di Pulau Natuna, belum lagi proses evakuasi lainnya sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kepada warganya yang terancam di luar negeri.
Saat itulah, masyarakat kita sibuk melakukan “silent buying” atas banyak masker dan media pembersih; akibatnya mulai memasuki bulan Februari dimana virus Corona mulai memakan korban jiwa dan menyebar ke banyak negara – terutama di Malaysia dan Singapura sebagai negara terdekat dengan Indonesia, “panic buying” atas masker dan alat kebersihan yang stoknya sudah menipis di pasaran mulai menjadi-jadi. Harga jual masker yang biasanya hanya 1000 rpiah per buah (bahkan dibagikan gratis sebagai fasilitas menggunakan jasa ojek online), harganya naik hampir 10x lipat. Selain itu, banyak pula terjadi pembelian besar atas obat atau vitamin, serta bahan makanan sehari-hari untuk disimpan sebagai persediaan seandainya terjadi larangan keluar rumah (baca disini).
Ketika Februari berlalu dan mendekati pertengahan Maret inilah, justru di beberapa wilayah mulai ditemukan beberapa pasien suspect Corona yang diantaranya merupakan warga Indonesia, bukan lagi turis asing ataupun pekerja yang merupakan pendatang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Saat itulah kesadaran bahwa virus ini sudah ada ditengah masyarakat kita mulai muncul.
Untungnya, program pemerintah dalam “meredam” gejolak ini dinilai sudah sangat baik. Pengetahuan/ informasi mengenai virus Covid-19 inipun gencar dilakukan di segala lini, penyebaran info di lokasi publik, media sosial, grup-grup WhatsApp, youtuber/ influencer, penyuluhan ke komunitas dan sekolah-sekolah, serta alternatif pencegahan lewat bahan-bahan alami yang ada disekitar kita-pun sangat terasa.
Beberapa minuman alami seperti jamu kembali menjadi minuman favorit di masyarakat, bahkan bahan alami seperti jahe sempat melambung harganya karena menjadi incaran utama. Penerapan gaya hidup sehat-pun mulai dilakukan oleh masyarakat, terlihat di berbagai lokasi berkumpulnya massa seperti stasiun, terminal, perkantoran, dan sekolah disediakan hand sanitizer, serta kesadaran masyarakat untuk membawa alat pembersih sendiri (minimal untuk mencuci tangan) banyak terlihat di berbagai tempat.
===
Kembali ke libur sementara sekolah, sepertinya liburan klai ini tidak menjadi “keriangan” seperti biasanya. Kali ini merupakan liburan berbentuk SFH (Study From Home) bagi para siswa, dan WFH (Work From Home) bagi para pengajarnya.
Yah, memang ada Guru, Dosen, atau tenaga pengajar lainnya harus tetap ke sekolah/ kampus masing-masing, atau minimal melakukan piket/ giliran hadir sebagai bentuk pengganti absensi serta koordinasi mengenai perkembangan dan aktifitas belajar mengajar siswa di rumah. Sedangkan siswa sendiri, seperti halnya melakukan pembelajaran di kelas; diwajibkan standby di jam belajar untuk siap menerima materi belajar/ tugas lewat alat elektronik (gadget) yang harus dikerjakan yang kemudian digunakan sebagai tolak ukur penilaian.
Tentunya, hal ini tidak terlalu sulit untuk kelas setingkat SMA/ Kuliah, tapi akan menjadi PR besar bagi orang tua siswa yang anaknya merupakan pelajar tingkat TK, SD, bahkan SMP, yang masih perlu bimbingan atau bahkan belum bisa/ dipercaya dalam menggunakan gadget secara mandiri.
Cuaca panas, aktivitas olahraga membuat kita mudah berkeringat. Keringat yang berlebihan akan membuat baju yang kita kenakan menjadi basah. Bukan hanya itu saja, hujan yang datang secara tiba — tiba saat kita beraktivitas di luar juga bisa membuat tubuh dan baju kita basah. Terkait dengan baju basah di lingkungan masyarakat bahkan tempat tinggal masih kita masih ada mitos yang diyakini kalau kita memakai baju basah akan membuat kita masuk angin.
Namun sebenarnya dalam dunia Kesehatan tidak ada istilah masuk angin adanya yaitu jika memakai baju basah akan membuat daya tahan tubuh kita menjadi melemah sehingga memungkinkan datangnya penyakit.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Akiko Iwasaki dari Yale School of Medicine, dihasilkan fakta bahwa air hujan bukanlah penyebab utama dari datangnya penyakit.
Namun, faktor utama yang membuat suhu tubuh kita menurun yaitu akibat kita memakai pakaian lembab yang terkena air hujan. Ketika suhu tubuh menurun maka secara otomatis kinerja system imun juga akan ikut terganggu. Nahh berturunnya system kekebalan tubuh ini yang membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.
“Hasil penelitian kami membuktikan bahwa sel pernapasan pada tikus percobaan terpapar rhinovirus, virus penyebab sakit pilek. Dengan suhu tubuh yang lebih rendah, bakteri ini berkembang dengan lebih pesat sehingga bisa menyebabkan datangnya penyakit. Saat itu, respons pertahanan anti virus dari tubuh tikus cenderung melemah saat terpapar suhu dingin,” ungkap Akiko.
Nahh mulai sekarang janganlah kalian masih nekat memakai baju yang basah Cuma gara- gara malas ganti baju. Hentikan mulai sekarang kegiatan tersebut kawan karena bisa membuat daya tahan tubuh mu menurun dan bisa berimbas pada aktivitas kalian. Karena jikan badan kita kurang fit secara otomatis kita malas ngapa — ngapain dan memilih untuk rebahan saja karena merasa badan sangat lemas. Ingat kawan Kesehatan itu mahal masih banyak orang diluar sana yang ingin sehat dan menghirup udara segar tanpa harus membayarnya.
Heyyoyoyoyo GUYS, Jadi di first post ini mau kasih tau kalian tentang aku. Nama ku Hadi Hidayat, biasa dipanggil Hadi. Aku lahir sudah berbelas belas tahun yang lalu. Sekarang ini aku duduk di bangku sekolah menengah pertama tepatnya di kelas 9. Dan hobiku bermain game dan bermain bola volly. Alasannya sih simpel aja, karna saya menguasai teknik nya dan saya juga sering mengikuti lomba volly.
Ini adalah contoh pos yang aslinya dipublikasikan sebagai bagian dari Blogging University. Ikuti salah satu dari sepuluh program kami, dan mulai buat blog dengan tepat.
Anda akan memublikasikan pos hari ini. Jangan khawatir dengan tampilan blog Anda. Jangan khawatir jika Anda belum memberinya nama, atau merasa bingung. Cukup klik tombol “Pos Baru”, dan beri tahu kami apa yang ingin Anda lakukan di sini.
Mengapa harus melakukannya?
Karena ini memberikan konteks kepada pembaca baru. Apa fokus Anda? Mengapa mereka harus membaca blog Anda?
Karena ini akan membantu Anda fokus pada gagasan Anda sendiri mengenai blog ini dan yang ingin Anda lakukan di dalamnya.
Posnya bisa singkat atau panjang, pengantar personal mengenai kehidupan Anda atau pernyataan misi blog, sebuah manifesto untuk masa depan, atau garis besar sederhana tentang hal yang ingin Anda publikasikan.
Berikut ini beberapa pertanyaan untuk membantu Anda memulai:
Mengapa Anda memilih untuk menulis blog secara publik daripada menulis jurnal pribadi?
Topik apa yang ingin Anda tulis?
Siapa yang ingin Anda jangkau melalui blog Anda?
Jika Anda berhasil menulis blog dengan lancar sepanjang tahun depan, apa yang ingin Anda raih?
Tidak ada yang mengikat Anda. Salah satu hal yang menakjubkan tentang blog adalah perubahannya yang terus menerus seiring kita belajar, tumbuh, dan berinteraksi satu sama lain. Namun Anda sebaiknya mengetahui tempat dan alasan memulai, dan mengartikulasikan target Anda mungkin dapat memberikan beberapa ide lain untuk pos Anda.
Tidak tahu cara memulai? Tuliskan saja hal pertama yang muncul di kepala. Anne Lamott, pengarang buku tentang menulis yang kita suka, berkata bahwa Anda harus merelakan diri untuk menulis “konsep pertama yang jelek”. Tidak usah malu. Apa yang dikatakan Anne sangat bagus — mulai menulis saja dulu, dan sunting nanti jika tulisan sudah selesai.
Saat sudah siap memublikasikan, berikan tiga sampai lima tag pada pos yang menjelaskan fokus blog Anda, apakah itu tentang menulis, fotografi, fiksi, pengasuhan anak, makanan, mobil, film, olahraga, apa saja. Tag ini akan memudahkan orang lain yang tertarik dengan topik Anda menemukan Anda di Pembaca. Pastikan salah satu tagnya “zerotohero” agar blogger baru lainnya dapat menemukan Anda juga.